Ular adalah binatang reptilia yang tidak berkaki, ular juga digolongkan pada hewan bersisik (squamata). Untuk daerah tropis di Indonesia ular banyak sekali jenisnya, baik berbisa atau tidak.
1. Macam dan jenis ular
Di Indonesia terdapat kurang lebih 170 jenis ular. Jenis ular tersebut tersebar di seluruh kepulauan Indonesia, baik hidup di darat atau di laut. Faktor lingkungan dapat mempengaruhi warna dan perilaku ular, meskipun jenisnya sama. Ular adalah hewan pembunuh yang paling berbahaya ( jika bervenom tinggi). Tetapi ular juga bermanfaat bagi manusia, seperti dalam survive, dan berbagai pemanfaatan lainnya. Dari 170 ular di indonesia khususnya jawa hanya 30% jenis mematikan ; 18% ular laut dan 12% sisanya ular darat. Jadi kemungkinan bertemu ular berbisa hanyalah 13%.
2. Faktor yang menentukan jenis ular
- Bentuk kepala
- Warna kulit
- Susunan dan tipe gigi
- Tingkatan racun (bisa)
- Tingkah laku
- Makanan dan cara atau waktu mencari makan
- Habitat
3. Habitat ular
Ular biasanya tinggal di daerah yang sama dengan warna kulitnya, kecuali ular yang hidup di air. Ular tidak menetap di suatu tempat karena faktor makanan, suhu udara dan ancaman para pemangsa baginya.
4. Jenis atau ciri yang menentukan ular berbisa atau tidak
a. Ular berbisa tinggi
· Gerakan cenderung lamban
· Terdapat dua bekas taring jika tergigit
· Mencari makan di malam hari
· Canibal
· Bentuk kepala sgitiga atau oval
· Membunuh mangsa dengan gigitan racun
b. Ular berbisa rendah
· Gerakan cepat dan lar
· Bekas gigitan membentuk leter U
· Mencari makan di siang hari kecuali semua jenis python ( sanca)
· Tidak memiliki taring khusus
· Membunuh mangsa dengan membelit
5. Penggolongan ular berdasarkan tipe gigi dan taring
- AGHLYFA (Gigi Rata)
Ular yang memiliki gigi seperti ini tidak mempunyai taring khusus dan rongga beralur yang menyalurkan bisa (racun). Ular seperti ini biasanya bentuk gigi sama walaupun ukuran sedikit brbeda. Jenis gigi seperti ini biasanya banyak dimiliki oleh ular python.
- OPISTOGLIFA (taring belakang)
Jenis ular ini memiliki venom lemah yang disuntikan oleh sebuah taring yang ukurannya lebih besar dan panjang. Untuk menyuntikkan bisa ular jenis ini harus memasukan mangsanya lebih dalam. Ular ini mematikan bagi mangsanya, tapi tidak bagi manusia. Biasanya jenis gigi ini banyak dimiliki oleh ular Boiga, seperti cin-cin mas (boiga dendrophila).
- PROTEROGLIFA
Ular yang memiliki tipe gigi ini memiliki racun yang paling mematikan, bahkan untuk manusia. Beberapa ular penyembur seperti ular cobra, telah memodifikasi taringnya hingga memungkinkanmenyemburkan racun dimata mangsanya. Biasanya dimiliki oleh family Elaphidae,
Seperti ular kobra, ular cabai, dan welang.
- SELENOGHLIFA
jenis gigi ini adalah taring yang paling sempurnauntuk mengantarkan racun lebih dalam. Jenis tarin ini dapat mencapai setengah dari panjang kepala yang dilipat di dalam mulutnya. Ular yang memiliki taring seperti ini dapat membuka rahangnya hingga 180 derajat. Banyak dijumpai di ular jenis Viperdae, seperti ular bangkai laut (Ttimeresurus albolabris ).
6. Jenis atau tipe bisa ( racun )
a. NEUROTOXIN
Merusak sel syaraf pernafasan sehingga korban tidak dapat suply oksigen bagi metabolisme sel. Ular yang memiliki jenis bisa seperti ini adalah : Ular welang ( bungarus faciatus ) dan ular weling ( bungarus candidus ). Biasanya racun jenis ini tidak menampakkan luka yang menonjol pada bekas gigitan. Tidak ada gejala sakit atau memar pada luka gigitan.
· Gejala ringan
1. Muntah
2. Pusing
3. Perasaan tidak enak
4. Luka bengkak ( 1 – 2 jam )
· Gejala berat
1. Sangat mengantuk
2. Kesadaran menurun
3. Nafas tersengal-sengal
4. Sulit bergerak
5. Sulit menelan
6. Bicara kurang jelas
b. HAEMOTOXIN
Merusak jaringan darah hingga darah tidak dapat menyerap O2 penyebaran bisanya melalui pembuluh yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Gejala keracunan terjadi sangat singkat biasanya luka bekas gigitan memar dan panas.
· Gejala ringan
1. Pusing
2. Mual bahkan muntah
3. Diare
4. Luka bekas gigitan panas
· Gejala berat
1. Luka bengkak, memar dan panas
2. Rasa haus yang berat
3. Pendarahan pada luka gigitan
4. Jika meludah terdapat bercak darah yang menggumpal
7. 10 jenis ular berbisa di jawa
- King cobra ( ophiophagus hannah )
- Cobra hitam ( naja sputatrix )
- Welang ( bungarus faciatus )
- Weling ( bungarus candidus )
- Weling hitam ( bungarus javanicus )
- Weling merah ( bungarus flaviceps )
- Ular cabe ( maticorra intestinalis )
- Bandotan pupa ( vippera russeli )
- Ular tanah / gibuk ( calloselasma rhodostoma )
- Bangkai laut ( trimeresurus albolabris )
8. Jika tergigit ular
- Tahu jenis ular yang mengigit sehungga dapat menentukan apakah ular berbisa atau tidak
- Jika ragu dengan jenis ular yang menggigit berbisa atau tidak, usaha daruratnya adalah :
a. Atasi bahaya psikis korban, usahakan agar tetap tenang karena, panik akan memercepat peredaran darah dan menurunkan daya tahan tubuh.
b. Jangan menggunakan alkohol pada luka, karena alkohol dapat mempercepat peredaran darah.
c. Jika memungkinkan tangkap atau potret ular yang menggigit agar tim medis tahu jenis ular dan cara menanganinya.
d. Segera bawa korban ke Rumah Sakit
9. Gejala umum gigitan ular berbisa
10. Bahaya ular dan penanggulangannya
Pada umumnya ular tidak akan menyerang apabila tidak merasa terganggu. Umumnya manusia beranggapan bahwa ular adalah hal yang menakutkan dan selalu berusaha membunuhnya. Tetapi jika mengenal jenis ular tidak perlu terlalu khawatir tetapi kita hars tetap menganggap semua ular itu berbahaya dengan tujuan agar tetap waspada.
Cara menanggulangi hal di atas adalah :
1. Mengenal dan mempelajari jenis ular hingga tahu persis gejala gigitan ular.
2. Usahakan tetap tenang jika bertemu dengan ular, jangan banyak bergerak karena kebanyakan ular menggunakan sensor gerak.
3. Jika sedang camping sebaiknya menyimpan minyak tanah atau bensin karena ular peka terhadap bebauan.
4. Ular takut dengan hewan berkuku, jadi jika memelihara kucing di rumah akan sedikit membantu pengurangan bertemu ular.
5. Jika berjalan di malam hari seperti di hutan, sawah atau tempat yang berpotensi sebagai habitat ular sebaiknya menggunakan alat penerangan.
CATATAN : Ular tidak takut dengan garam, saya pernah lakukan pecobaan dengan menabur garam membentuk lingkaran, dan menyimpan ular di tengahnya. Dengan dinginnya ular tersebut melewati garam yang saya taburkan.
Merusak sel syaraf pernafasan sehingga korban tidak dapat suply oksigen bagi metabolisme sel. Ular yang memiliki jenis bisa seperti ini adalah : Ular welang ( bungarus faciatus ) dan ular weling ( bungarus candidus ). Biasanya racun jenis ini tidak menampakkan luka yang menonjol pada bekas gigitan. Tidak ada gejala sakit atau memar pada luka gigitan.
· Gejala ringan
1. Muntah
2. Pusing
3. Perasaan tidak enak
4. Luka bengkak ( 1 – 2 jam )
· Gejala berat
1. Sangat mengantuk
2. Kesadaran menurun
3. Nafas tersengal-sengal
4. Sulit bergerak
5. Sulit menelan
6. Bicara kurang jelas
b. HAEMOTOXIN
Merusak jaringan darah hingga darah tidak dapat menyerap O2 penyebaran bisanya melalui pembuluh yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Gejala keracunan terjadi sangat singkat biasanya luka bekas gigitan memar dan panas.
· Gejala ringan
1. Pusing
2. Mual bahkan muntah
3. Diare
4. Luka bekas gigitan panas
· Gejala berat
1. Luka bengkak, memar dan panas
2. Rasa haus yang berat
3. Pendarahan pada luka gigitan
4. Jika meludah terdapat bercak darah yang menggumpal
7. 10 jenis ular berbisa di jawa
- King cobra ( ophiophagus hannah )
- Cobra hitam ( naja sputatrix )
- Welang ( bungarus faciatus )
- Weling ( bungarus candidus )
- Weling hitam ( bungarus javanicus )
- Weling merah ( bungarus flaviceps )
- Ular cabe ( maticorra intestinalis )
- Bandotan pupa ( vippera russeli )
- Ular tanah / gibuk ( calloselasma rhodostoma )
- Bangkai laut ( trimeresurus albolabris )
8. Jika tergigit ular
- Tahu jenis ular yang mengigit sehungga dapat menentukan apakah ular berbisa atau tidak
- Jika ragu dengan jenis ular yang menggigit berbisa atau tidak, usaha daruratnya adalah :
a. Atasi bahaya psikis korban, usahakan agar tetap tenang karena, panik akan memercepat peredaran darah dan menurunkan daya tahan tubuh.
b. Jangan menggunakan alkohol pada luka, karena alkohol dapat mempercepat peredaran darah.
c. Jika memungkinkan tangkap atau potret ular yang menggigit agar tim medis tahu jenis ular dan cara menanganinya.
d. Segera bawa korban ke Rumah Sakit
9. Gejala umum gigitan ular berbisa
10. Bahaya ular dan penanggulangannya
Pada umumnya ular tidak akan menyerang apabila tidak merasa terganggu. Umumnya manusia beranggapan bahwa ular adalah hal yang menakutkan dan selalu berusaha membunuhnya. Tetapi jika mengenal jenis ular tidak perlu terlalu khawatir tetapi kita hars tetap menganggap semua ular itu berbahaya dengan tujuan agar tetap waspada.
Cara menanggulangi hal di atas adalah :
1. Mengenal dan mempelajari jenis ular hingga tahu persis gejala gigitan ular.
2. Usahakan tetap tenang jika bertemu dengan ular, jangan banyak bergerak karena kebanyakan ular menggunakan sensor gerak.
3. Jika sedang camping sebaiknya menyimpan minyak tanah atau bensin karena ular peka terhadap bebauan.
4. Ular takut dengan hewan berkuku, jadi jika memelihara kucing di rumah akan sedikit membantu pengurangan bertemu ular.
5. Jika berjalan di malam hari seperti di hutan, sawah atau tempat yang berpotensi sebagai habitat ular sebaiknya menggunakan alat penerangan.
CATATAN : Ular tidak takut dengan garam, saya pernah lakukan pecobaan dengan menabur garam membentuk lingkaran, dan menyimpan ular di tengahnya. Dengan dinginnya ular tersebut melewati garam yang saya taburkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar